Profil Desa Polomarto

Ketahui informasi secara rinci Desa Polomarto mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Polomarto

Tentang Kami

Profil Desa Polomarto, Kecamatan Butuh, Purworejo. Ulasan mendalam mengenai potensi agraris, geliat ekonomi kreatif UMKM, dinamika sosial masyarakat, serta strategi dan tantangan pembangunan desa yang berada di tepian aliran Sungai Butuh.

  • Pusat Pertanian Produktif

    Desa Polomarto merupakan kawasan agraris yang subur dengan komoditas utama padi, didukung oleh sistem irigasi yang bersumber dari Sungai Butuh.

  • Geliat UMKM Lokal

    Masyarakatnya aktif mengembangkan usaha mikro berbasis rumah tangga, terutama di bidang pengolahan hasil pertanian, yang menjadi penopang ekonomi alternatif.

  • Resiliensi Terhadap Tantangan Alam

    Berada di dataran rendah dekat sungai besar membuat desa ini tangguh dan terus beradaptasi dalam menghadapi tantangan hidrometeorologi seperti banjir.

XM Broker

Terletak strategis di Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Desa Polomarto menjelma sebagai sebuah entitas pedesaan yang dinamis, di mana tradisi agraris berpadu selaras dengan semangat kewirausahaan lokal. Desa ini membentang di dataran rendah yang subur, menjadikannya salah satu kantong produksi pangan penting di wilayahnya. Kehidupan masyarakatnya sangat lekat dengan ritme alam, terutama siklus tanam padi dan aliran Sungai Butuh yang menjadi urat nadi bagi irigasi sekaligus penanda geografis utama.Polomarto bukan hanya sekadar wilayah administratif, melainkan sebuah ekosistem sosial-ekonomi yang kompleks dan terus berkembang. Di satu sisi, desa ini kokoh mempertahankan identitasnya sebagai lumbung padi. Di sisi lain, masyarakatnya secara aktif menciptakan peluang ekonomi baru melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berbasis pada sumber daya lokal. Profil ini akan mengupas secara objektif dan mendalam berbagai aspek yang membentuk Desa Polomarto, mulai dari kondisi geografis dan demografis, pilar ekonomi, tata kelola pemerintahan, hingga tantangan nyata dan peluang masa depan yang membentang di hadapannya.

Tinjauan Geografis dan Administratif

Secara geografis, Desa Polomarto terletak di bagian selatan Kecamatan Butuh. Kontur wilayahnya yang relatif datar merupakan karakteristik utama, menjadikannya sangat cocok untuk aktivitas pertanian lahan basah. Elemen geografis paling signifikan yang mendefinisikan desa ini ialah keberadaan Sungai Butuh yang mengalir di sepanjang atau melintasi batas wilayahnya. Sungai ini memegang peranan ganda: sebagai sumber air irigasi yang vital bagi pertanian dan, pada saat bersamaan, sebagai sumber potensi tantangan hidrometeorologi.Berdasarkan data pemetaan wilayah, Desa Polomarto memiliki batas-batas administratif yang jelas. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Sruwohrejo. Di sisi timur, desa ini dipisahkan oleh aliran sungai dari Desa Andong. Sementara itu, batas di sebelah selatan ialah Desa Lubang Dukuh, dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Lubang Kidul dan Desa Lubang Indangan. Interaksi dengan desa-desa tetangga ini terjalin erat, terutama dalam konteks sosial dan ekonomi.Luas wilayah Desa Polomarto tercatat sekitar 1,48 kilometer persegi (km2), atau setara dengan 148 hektare. Mayoritas dari lahan tersebut dialokasikan sebagai sawah irigasi, yang membentang luas dan menjadi pemandangan khas desa ini. Sisa lahan lainnya digunakan untuk permukiman penduduk yang terkonsentrasi di beberapa dusun, pekarangan, serta fasilitas umum seperti jalan, tempat ibadah, balai desa, dan sekolah. Pola tata guna lahan ini secara tegas mencerminkan struktur ekonomi dan sosial masyarakat yang bertumpu pada sektor agraris.

Kondisi Demografi dan Tatanan Sosial

Berdasarkan data kependudukan termutakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Polomarto dihuni oleh sekitar 1.543 jiwa. Dengan luas wilayah 1,48 km2, tingkat kepadatan penduduk desa ini mencapai angka sekitar 1.042 jiwa per km2. Angka ini menunjukkan konsentrasi permukiman yang cukup padat di area-area tertentu, yang biasanya berkelompok membentuk dusun-dusun.Struktur mata pencaharian penduduk didominasi oleh sektor pertanian. Sebagian besar warga bekerja sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, atau buruh tani. Di luar sektor utama tersebut, sebagian lainnya berprofesi sebagai pedagang, pengrajin, pegawai swasta, atau aparatur sipil negara. Fenomena perantauan oleh generasi muda ke pusat-pusat industri juga menjadi bagian dari dinamika kependudukan, meskipun ikatan dengan desa asal tetap terpelihara dengan baik.Tatanan sosial masyarakat Desa Polomarto dibangun di atas fondasi nilai-nilai komunal yang kuat, seperti kebersamaan, tolong-menolong, dan musyawarah. Semangat guyub rukun ini menjadi modal sosial utama dalam menjalankan berbagai aktivitas kemasyarakatan, mulai dari kerja bakti rutin, perayaan hari besar keagamaan, hingga penyelesaian masalah di tingkat lingkungan. Institusi keagamaan, seperti masjid dan musala, tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan pendidikan informal bagi warga. Adat dan tradisi lokal yang diwariskan secara turun-temurun turut memperkaya kehidupan sosial dan menjaga keharmonisan antarwarga.

Pilar Ekonomi: Pertanian dan Inovasi Usaha Lokal

Aktivitas ekonomi di Desa Polomarto sangat bergantung pada kinerja sektor pertanian. Padi merupakan komoditas unggulan yang ditanam di hampir seluruh lahan sawah yang ada. Didukung oleh ketersediaan air dari sistem irigasi yang bersumber dari Sungai Butuh, para petani mampu mencapai dua hingga tiga kali musim panen dalam setahun. Produktivitas padi di wilayah ini tergolong baik, menjadikannya salah satu pemasok beras yang konsisten untuk kebutuhan pasar lokal di Purworejo. Selain padi, beberapa petani juga memanfaatkan lahan pekarangan atau tegalan untuk menanam tanaman hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian untuk konsumsi pribadi maupun dijual dalam skala kecil.Di samping pertanian, pilar ekonomi kedua yang semakin menunjukkan perannya ialah sektor UMKM. Masyarakat Desa Polomarto, khususnya kaum perempuan dan ibu rumah tangga, dikenal memiliki kreativitas dalam mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah. Berbagai usaha rumahan bermunculan, seperti pembuatan makanan ringan tradisional, pengolahan emping melinjo, produksi gula kelapa, serta aneka jajanan pasar lainnya. Produk-produk ini, meskipun masih dipasarkan secara konvensional di pasar-pasar terdekat, telah berhasil memberikan pendapatan tambahan yang signifikan bagi keluarga.Keberadaan UMKM ini menjadi bukti adanya diversifikasi ekonomi di tingkat akar rumput. Kelompok-kelompok usaha kecil ini sering kali mendapatkan pembinaan dari lembaga seperti PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) atau program pemberdayaan dari pemerintah desa. Mereka menjadi roda penggerak ekonomi mikro yang tangguh, mampu bertahan dan beradaptasi di tengah berbagai tantangan ekonomi.

Tata Kelola Pemerintahan dan Arah Pembangunan

Pemerintahan Desa Polomarto dijalankan oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, yang bekerja secara sinergis dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kemitraan antara lembaga eksekutif dan legislatif di tingkat desa ini menjadi fondasi dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat. Perencanaan pembangunan dilakukan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes), di mana warga dari berbagai elemen diundang untuk memberikan masukan dan aspirasi.Prioritas pembangunan desa dalam beberapa tahun terakhir difokuskan pada tiga sektor utama: infrastruktur, ekonomi, dan sumber daya manusia. Melalui alokasi Dana Desa dan sumber pendanaan lainnya, pemerintah desa telah merealisasikan pembangunan infrastruktur vital seperti perbaikan jalan usaha tani untuk melancarkan transportasi hasil panen, pembangunan dan pemeliharaan tanggul penahan banjir (talud) di sepanjang tepi sungai, serta rehabilitasi saluran irigasi.Di bidang ekonomi, pemerintah desa berupaya mendukung pertumbuhan UMKM melalui fasilitasi pelatihan, bantuan akses permodalan, dan promosi produk lokal. Sementara itu, di sektor sumber daya manusia, fokus diberikan pada peningkatan kualitas pendidikan melalui dukungan terhadap PAUD dan sekolah dasar, serta peningkatan layanan kesehatan masyarakat melalui optimalisasi peran Posyandu dan kader kesehatan desa.

Proyeksi Masa Depan: Tantangan dan Peluang

Tantangan terbesar yang dihadapi Desa Polomarto bersifat struktural dan alamiah. Sebagai desa yang berlokasi di dataran rendah dan dibelah oleh sungai besar, risiko banjir saat musim hujan merupakan ancaman laten yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi, terutama di sektor pertanian. Upaya mitigasi struktural seperti penguatan tanggul dan normalisasi sungai menjadi agenda penting yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor. Selain itu, tantangan di sektor pertanian seperti fluktuasi harga komoditas, serangan hama, dan isu regenerasi petani menjadi pekerjaan rumah yang harus dicarikan solusinya secara berkelanjutan.Di sektor UMKM, tantangan utama terletak pada peningkatan skala usaha, kualitas produk, pengemasan, dan perluasan jangkauan pemasaran. Keterbatasan akses terhadap teknologi dan pasar yang lebih luas sering kali menjadi kendala bagi para pelaku usaha mikro untuk berkembang.Namun di tengah berbagai tantangan tersebut, Desa Polomarto menyimpan segudang peluang. Potensi lahan pertanian yang subur jika dipadukan dengan penerapan teknologi pertanian modern (smart farming) dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Sungai Butuh, di samping sebagai sumber risiko, juga merupakan aset yang dapat dioptimalkan untuk perikanan air tawar atau bahkan dikembangkan menjadi objek ekowisata skala kecil. Peluang terbesar berada di sektor UMKM; dengan sentuhan inovasi digital dalam hal pemasaran dan branding, produk-produk lokal Polomarto memiliki potensi untuk menembus pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan.

Penutup: Polomarto, Resiliensi Desa di Tepi Aliran Sungai

Desa Polomarto merupakan cerminan dari sebuah komunitas pedesaan yang tangguh dan adaptif. Kehidupannya mengalir seirama dengan denyut pertanian dan dinamika aliran sungai yang melingkupinya. Masyarakatnya tidak hanya menggantungkan hidup pada hasil bumi, tetapi juga aktif menciptakan nilai tambah melalui kreativitas dan semangat wirausaha. Fondasi sosial yang kuat, yang tercermin dari budaya gotong royong dan kebersamaan, menjadi modal tak ternilai dalam menghadapi setiap tantangan.Dengan tata kelola pemerintahan yang semakin baik dan partisipasi aktif warganya, Desa Polomarto berada di jalur yang tepat untuk terus bertumbuh. Kemampuannya untuk menyeimbangkan tradisi agraris dengan inovasi ekonomi lokal, sambil terus berupaya memitigasi risiko alam, akan menjadi kunci keberhasilannya dalam mewujudkan sebuah desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing di masa depan.